Jenis-jenis konflik
Menurut Dahrendorf,
konflik dibedakan menjadi 6 macam :
·
Konflik antara atau
dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara
peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))
·
Konflik antara
kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
·
Konflik kelompok
terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
·
Konflik antar satuan
nasional (kampanye, perang saudara)
·
Konflik antar atau
tidak antar agama
·
Konflik antar politik.
·
konflik individu
dengan kelompok
Akibat konflik
Hasil dari sebuah konflik adalah sebagai berikut :
·
meningkatkan
solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang mengalami konflik
dengan kelompok lain.
·
keretakan hubungan
antar kelompok yang bertikai.
·
perubahan kepribadian
pada individu, misalnya timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll.
·
kerusakan harta benda
dan hilangnya jiwa manusia.
·
dominasi bahkan
penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.
Para pakar teori telah mengklaim bahwa pihak-pihak yang
berkonflik dapat memghasilkan respon terhadap konflik menurut sebuah skema
dua-dimensi; pengertian terhadap hasil tujuan kita dan pengertian terhadap
hasil tujuan pihak lainnya. Skema ini akan menghasilkan hipotesa sebagai
berikut:
·
Pengertian yang tinggi
untuk hasil kedua belah pihak akan menghasilkan percobaan untuk mencari jalan
keluar yang terbaik.
·
Pengertian yang tinggi
untuk hasil kita sendiri hanya akan menghasilkan percobaan untuk
"memenangkan" konflik.
·
Pengertian yang tinggi
untuk hasil pihak lain hanya akan menghasilkan percobaan yang memberikan
"kemenangan" konflik bagi pihak tersebut.
·
Tiada pengertian untuk
kedua belah pihak akan menghasilkan percobaan untuk menghindari konflik.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar