Industri
komunikasi secara umum di Indonesia, khususnya industri periklanan, telah
banyak mengalami suka duka. Banyak perusahaan yang tumbang dan tak pernah
terdengar lagi. Fortune sangat bersyukur telah menikmati 41 tahun kesuksesan di
industri ini, lulus dari berbagai ujian yang menerpa perekonomian Indonesia.
Salah
satu faktor yang berkontribusi besar dalam kesuksesan PT Fortune Indonesia Tbk
bertahan dalam kurun waktu empat dasawarsa ini adalah budaya kekeluargaan. Di
Fortune semua orang adalah anggota keluarga, semua orang harus dihormati, dan
disyukuri keberadaannya sebagai kontributor kemajuan perusahaan.
Pak Indra Abidin
membangun budaya ini sejak awal, mengingat waktu yang kita lalui di kantor
lebih lama daripada waktu yang kita lalui di rumah. Kalau kantor tidak dianggap
sebagai keluarga, bagaimana caranya agar warga dapat merasa betah, bahagia dan
menemukan dunianya di Fortune. Pak Indra mengajarkan warganya untuk selalu
menjaga sapaan yang penuh hormat kepada semua orang, dari pimpinan sampai office
boy dan satpam. Kesantunan adalah hal yang diwajibkan. Setiap warga
harus dipanggil dengan sebutan "Ibu" dan "Bapak" –
menunjukkan penghargaan dan penghormatan. Budaya inilah yang dianggap sebagai
implementasi budaya Timur di tengah tuntutan kompetisi global. Dengan budaya
ini Pak Indra Abidin menetapkan "positioning" PT Fortune Indonesia
Tbk sebagai perusahaan lokal, paling faham budaya Indonesia, dan berkualitas
internsional. Komunikasi sarat dengan unsur budaya. Maka kemampuan memahami
budaya Indonesia menjadi aspek yang sangat penting dalam menciptakan
diferensiasi Fortune dalam industri komunikasi yang didominasi pemain
multinasional.
Dalam membangun budaya
kekeluargaan ini komunikasi internal sangat penting. Menurut riset
perusahaan-perusahaan yang menerapkan komunikasi internal yang baik akan
menikmati kesuksesan yang berkelanjutan (sustainable). Hal ini dapat
dimengerti mengingat perusahaan digerakkan oleh manusia. Manusia adalah makhluk
sosial yang memiliki hati dan rasa, bukan mesin yang hanya butuh oli dan maintenance teknis.
Bahkan perusahaan-perusahaan yang padat modal pun mengandalkan manusia untuk
menjalankan mesin-mesin, dan menciptakan inovasi-inovasi mesin terbaru.
Manfaat komunikasi
internal
1.
Komunikasi internal membangun pemahaman, kebanggaan, keterlibatan
dan internalisasi visi, missi serta nilai-nilai perusahaan. Internalisasi
tersebut menciptakan aplikasi nilai-nilai dalam keseharian kegiatan usaha, dan
membangun budaya perusahaan yang dibutuhkan untuk dapat mencapai visi missi
perusahaan. Warga yang faham akan perilaku yang diharapkan perusahaan dalam
pembangunan budaya usaha akan mudah menciptakan "allignment" antara
nilai yang dianutnya dengan nilai perusahaan. Budaya inilah yang dibutuhkan
untuk membangun "brand" perusahaan, di mana semua pihak mendapatkan
pengalaman dan perlakuan yang seragam, sesuai standard yang telah ditetapkan.
Kepuasan konsumen dan kualitas layanan dihasilkan dari internalisasi yang
berkelanjutan dari nilai-nilai tersebut.
2.
Komunikasi internal menciptakan dukungan terhadap kebijakan
manajemen dan upaya-upaya transformasi usaha dalam menjawab tantangan pasar.
Perubahan tak pernah enak dan seringkali mengganggu "status quo".
Tanpa dukungan dari seluruh warga, mustahil transformasi dapat berjalan
efektif. Padahal perusahaan yang menang di kemudian hari adalah perusahaan yang
mampu beradaptasi dan melakukan transformasi secepat atau lebih cepat dari
transformasi pasar. Perlu terjadi diskusi, keterlibatan dan motivasi untuk
menciptakan kebanggaan dan dukungan penuh terhadap kebijakan-kebijakan
tersebut.
3.
Komunikasi internal membuat warga mengerti apa yang dilakukan
oleh bagian-bagian lainnya, menciptakan perasaan satu kesatuan dalam sebuah
keluarga besar yang bekerja untuk satu impian. Hal ini membangun kebanggaan,
rasa kedekatan dan semangat untuk berkontribusi terhadap cita-cita bersama.
Berbagai perbedaan dan konflik akan dapat diselesaikan dengan adanya pandangan
terhadap cita-cita bersama tersebut.Komunikasi internal membuat warga merasa
penting, dihargai, dan dihormati. Apresiasi terhadap prestasi warga di muka
umum akan memberi motivasi dan inspirasi untuk berlomba-lomba meraih prestasi.
4.
Warga yang termotivasi, bangga dan menjadi bagian dari
transformasi usaha akan menjadi duta dari perusahaan (corporate ambassador)
secara sukarela. Dilengkapi dengan panduan komunikasi, seluruh warga akan
menjadi komunikator dan promotor perusahaan di manapun mereka berada. Dengan
adanya social media, seluruh warga perlu diberdayakan agar dapat
secara efektif menjadi PR perusahaan di komunitas-komunitas online dan offline
di mana mereka berada. Hal ini tentu akan membangun reputasi dan citra positif
perusahaan, dan pada akhirnya efektif membangun ekuitas brand perusahaan.
5.
Komunikasi internal juga menjadi salah satu syarat implementasi
strategi usaha. Seringkali strategi usaha yang sempurna, tak bercelah, tak
dapat diimplementasikan karena tidak dikomunikasikan dengan baik pada para
implementor strategi tersebut.
Jenis-jenis komunikasi
internal
Dalam hal ini perlu
dilihat dua jenis komunikasi yaitu komunikasi perusahaan terhadap seluruh
warganya, yang dilakukan oleh divisi Human Capital Development bekeja
sama dengan divisi Komunikasi Korporat, serta komunikasi kepemimpinan dari
setiap pemimpin.
Komunikasi internal
perusahaan
Komunikasi
internal perusahaan dapat dilaksanakan dengan beberapa cara:
·
Mekanisme umpan balik, termasuk riset dan monitoring secara
berkala, untuk mengetahui aspirasi, persepsi, ekspektasi dan harapan warga
perlu menjadi dasar dari segala kegiatan komunikasi internal. Riset ini dapat
berupa Internal Communications Audit dan Employee Engagement Survey. Monitoring
dapat berupa monitoring melalui media sosial, pertemuan reguler, kotak opini
dan hotline service internal. Berbagai kegiatan komunikasi internal perlu
diukur keberhasilannya di akhir periode dengan menggunakan mekanisme ini,
sehingga perusahaan dapat menilai kegiatan apa yang efektif dan layak diberikan
alokasi bujet, serta yang tidak efektif.
·
Kick off awal tahun: membangun "excitement" terhadap
target, cita-cita perusahaan pada tahun yang akan berjalan. Perlu diciptakan
suasana motivasi tinggi. Seluruh pembicara harus siap menjadi motivator.
Kebanggaan dan kebersamaan team kecil pun perlu dibangun selain pembangunan jaringan
dan sinergi secara luas.
·
Townhall meeting: pertemuan seluruh warga untuk membahas
mengenai kebijakan besar perusahaan, biasanya disampaikan langsung oleh
pemimpin perusahaan. Kegiatan ini harus dibuat menarik, tidak membosankan dan
secara efektif menyampaikan perkembangan yang signifikan dalam perusahaan.
Pimpinan-pimpinan senior harus menjadi contoh dengan menghadiri acara ini dan
memberikan motivasi pada seluruh warga yang dipimpinnya untuk hadir. Setelah
acara selesai, sampaikan kelanjutan dari acara tersebut, dan apa yang
diharapkan dari seluruh warga.
·
E-newsletter, intranet, internal blog, pengumuman perusahaan:
secara berkala perusahaan perlu menyampaikan berita-berita perkembangan usaha,
visi missi dan nilai usaha dari berbagai sisi pandang, dan penghargaan atas
prestasi warga.
·
Kartu ucapan pribadi dari CEO/pimpinan usaha untuk hari ulang
tahun atau untuk menghargai prestasi khusus.
·
Breakfast meeting di mana CEO dapat mendengarkan secara langsung
masukan dari staf dari berbagai divisi.
·
Portal interaktif sebagai pusat informasi: kebijakan perusahaan,
perkembangan terkini, warga berprestasi, kemajuan industri, persaingan, trend
konsumen, penemuan-penemuan terkini, regulasi pemerintah dan berbagai informasi
penting lainnya yang dapat diakses kapan saja oleh seluruh warga.
·
CSR yang melibatkan warga: warga dapat dilibatkan dari
penciptaan ide, perencanaan, implementasi lapangan, monitor dan evaluasi
kegiatan CSR. Keterlibatan ini dapat membangun kebanggaan, perasaan berharga
dan dibutuhkan, serta menciptakan motivasi yang tinggi.
·
Manual komunikasi: Kebijakan, tata cara dan prosedur komunikasi
korporat di mana warga dapat memahami kapan mereka dapat berkomunikasi ke pihak
luar dan kapan hal tersebut harus dilakukan oleh pimpinan perusahaan atau
pelaksana fungsi komunikasi korporat. Warga pun perlu faham bagaimana caranya
mereka dapat menjadi "duta usaha" secara efektif melalui berbagai
medium, online dan offline, apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam
berbagai forum. Pembangunan brand pribadi (personal branding) setiap warga
perlu diselaraskan dengan pembangunan brand perusahaan. Manual ini juga
berfungsi sebagai panduan bagi manajemen untuk mampu berkomunikasi secara
efektif, memberdayakan warganya dalam mencapai cita-cita bersama.
Komunikasi kepemimpinan
Selain
komunikasi yang dijalankan oleh perusahaan setiap pemimpin dalam perusahaan,
baik pemipin puncak maupun menengah perlu menjalankan komunikasi yang baik
dengan setiap warga yang dipimpinnya dan di luar divisinya. Dalam hal ini
penerapkan kebiasaan pemimpin efektif menjadi sangat penting:
·
Bersikap proaktif, dilandasi pemikiran positif. Setiap pemimpin
tidak pernah boleh menyalahkan pimpinan di atasnya atau memberikan
alasan-alasan atas ketidak berhasilan. Setiap pemimpin harus menjaga komunikasinya
sebagai komunikasi pemenang, dan bukan komunikasi pecundang. Bahasa yang
digunakan harus benar-benar diperhatikan sebagai dasar dari komunikasi
kepemimpinan.
·
Menetapkan tujuan dan menterjemahkannya secara detail dan jelas
agar seluruh anggota team terlibat didalamnya. Semua perbedaan perlu
dikonfrontasi dengan "cita-cita bersama" sebagai pemersatu.
·
Menetapkan skala prioritas bagi team, "batu besar"
yang paling penting dalam mencapai tujuan. Penetapan prioritas yang jelas akan
memudahkan warganya untuk mengelola sumber daya yang terbatas.
·
Mendengar: the greatest leaders are the greatest listeners.
Dengan mendengarkan, memahami aspirasi, persepsi dan harapan warga yang
dipimpinnya setiap pemimpin akan mampu menemukan cara untuk membangun motivasi
dan memberdayakan seluruh warganya mencapai cita-cita bersama
·
Selalu berfikir win win: setiap kelompok memiliki tantangan
masing-masing, dan tak mudah membangun keselarasan kepentingan seluruh pihak.
Setiap pempimpin bertugas membangun komunikasi konstruktif untuk menciptakan
solusi win win bagi seluruh team.
·
Membangun sinergi: pemimpin efektif giat membangun sinergi di
dalam kelompok yang dipimpinnya. Dengan adanya diskusi yang terbuka, memberikan
kesempatan bagi seluruh warga menyampaikan pendapat, berdebat, menciptakan
ide-ide kreatif dan inovasi-inovasi yang dapat membawa menuju cita-cita,
pemimpin menciptakan kebersamaan yang konstruktif, menghasilkan lebih besar
daripada kalau setiap warga bekerja sendiri secara terpisah. Dalam hal ini
pemimpin harus meletakkan ego di tempat paling belakang. Seringkali tidak penting
menjadi "yang paling benar" kalau hal tersebut dapat menciptakan
keretakan hubungan atau melemahkan dukungan. Sinegi membutuhkan kedekatan
emosional, bukan hanya rasional.
·
Mengasah gergaji: setiap pemimpin perlu sensitif dalam mengukur
temperatur tim kerjanya, dan membangun stabilitas tim kerjanya agar selalu
"tajam". Pemimpin efektif mendorong semangat warganya untuk mengasah
gergajinya dengan selalu mengejar ilmu, berolah raga, membangun jaringan secara
luas dan lain-lain. Komunikasi berperan dalam memotivasi warga untuk ingat
bahwa kualitas hanya akan dapat dihasilkan oleh warga yang "tajam",
dan tidak "tumpul" alias sering sakit, tak faham perkembangan dunia
dan tak mau bergaul.
Pada
akhirnya, komunikasi internal yang baik membangun kebiasaan pemimpin-pemimpin
yang efektif. Dan kebiasaan-kebiasaan tersebut akan perlahan-lahan menjadi
"gaya hidup" dan "budaya" perusahaan, apabila secara
konsisten dan reguler dijalankan, diperbaharui dan dijaga
"kesegarannya".
sumber : http://www.fortunepr.com/consultant-indira-abidin/307-komunikasi-internal.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar