MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN
(Costumer Relationship Manajemen <CRM> )
Pengertian lain mengatakan bahwa
ia adalah sebuah sistem informasi yang terintegrasi yang digunakan untuk
merencanakan, menjadwalkan, dan mengendalikan aktivitas-aktivitas prapenjualan
dan pascapenjualan dalam sebuah organisasi. CRM melingkupi semua aspek yang
berhubungan dengan calon pelanggan dan pelanggan saat ini, termasuk di dalamnya
adalah pusat panggilan (call center), tenaga penjualan (sales force),
pemasaran, dukungan teknis (technical support) dan layanan lapangan (field service).
Sasaran dan Tujuan
Sasaran utama dari CRM adalah
untuk meningkatkan pertumbuhan jangka panjang dan profitabilitas perusahaan
melalui pengertian yang lebih baik terhadap kebiasaan (behavior) pelanggan. CRM
bertujuan untuk menyediakan umpan balik yang lebih efektif dan integrasi yang
lebih baik dengan pengendalian return on investment (ROI) di area ini.
Otomasi Tenaga Penjualan (Sales
force automation/SFA), yang mulai tersedia pada pertengahan tahun 80-an adalah
komponen pertama dari CRM. SFA membantu para sales representative untuk
mengatur account dan track opportunities mereka, mengatur daftar kontak yang
mereka miliki, mengatur jadwal kerja mereka, memberikan layanan training online
yang dapat menjadi solusi untuk training jarak jauh, serta membangun dan
mengawasi alur penjualan mereka, dan juga membantu mengoptimalkan penyampaian
informasi dengan news sharing.SFA, pusat panggilan (bahasa inggris:call center)
dan operasi lapangan otomatis ada dalam jalur yang sama dan masuk pasaran pada
akhir tahun 90-an mulai bergabung dengan pasar menjadi CRM. Sama seperti ERP
(bahasa Inggris:Enterprise Resource Planning), CRM adalah sistem yang sangat
komprehensif dengan banyak sekali paket dan pilihan.
Merujuk kepada Glen Petersen,
penulis buku "ROI: Building the CRM Business Case," sistem CRM yang
paling sukses ditemukan dalam organisasi yang menyesuaikan model bisnisnya
untuk profitabilitas, bukan hanya merancang ulang sistem informasinya.
CRM mencakup metoda dan teknologi
yang digunakan perusahaan untuk mengelola hubungan mereka dengan pelanggan.
Informasi yang disimpan untuk setiap pelanggan dan calon pelanggan dianalisa
dan digunakan untuk tujuan ini. Proses otomasi dalam CRM digunakan untuk
menghasilkan personalisasi pemasaran otomatis berdasarkan informasi pelanggan
yang tersimpan di dalam sistem.
Fungsi-fungsi dalam CRM
Sebuah sistem CRM harus bisa
menjalankan fungsi:
Mengidentifikasi faktor-faktor yang penting
bagi pelanggan.
Mengusung falsafah customer-oriented
(customer centric)
Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut
pandang pelanggan
Membangun proses ujung ke ujung dalam
melayani pelanggan
Menyediakan dukungan pelanggan yang
sempurna
Menangani keluhan/komplain pelanggan
Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam
penjualan
Membuat informasi holistik tentang
informasi layanan dan penjualan dari pelanggan.
Mengimplementasikan CRM
Customer relationship management
adalah strategi tingkat korporasi, yang berfokus pada pembangunan dan
pemeliharaan hubungan dengan pelanggan. Beberapa paket perangkat lunak telah
tersedia dengan pendekatan yang berbeda-beda terhadap CRM. Bagaimanapun, CRM
bukanlah teknologi itu sendiri, tapi ia adalah pendekatan holistik terhadap
falsafah organisasi, yang menekankan hubungan yang erat dengan pelanggan. CRM
mengurus filosofi organisasi pada semua tingkatan, termasuk kebijakan dan
proses, customer service, pelatihan pegawai, pemasaran, dana manajemen sistem
dan informasi. Sistem CRM mengintegrasikan pemasaran, penjualan, dan customer
service dari ujung ke ujung.
Permasalahan Implementasi CRM
Naiknya pendapatan, kepuasan
konsumen, dan lebih sedikitnya biaya operasi adalah beberapa keuntungan dari
teknologi pada sebuah perusahaan. Namun implementasi akan turun drastis jika
salah satu dari aspek ini diabaikan:
Perencanaan: Langkah awal akan bisa dengan
mudah gagal jika usaha untuk memilih dan meluncurkan perangkat lunak tidak
maksimal.
Integrasi: Integrasi dengan kebutuhan
konsumen akan memenuhi kebutuhan yang amat penting, yaitu peningkatan proses
menyangkut klien/konsumen. Perusahaan yang memberi sedikit atau tidak ada
integrasi sama sekali dengan konsumen, akan membuat kepuasan konsumen menurun
secara drastis.
Pemecahan Masalah: menyingkirkan metode
pemecahan masalah yang dipusatkan pada satu pihak. Para ahli menyarakan
perusahaan2 agar meningkatkan integrasi dengan konsumen. Metode pemecahan
masalah yang bersifat sentralis harus dibuang demi berbagi informasi tentang
pemasaran, penjualan, dan servis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar